السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Marilah berdo'a sebelum belajar anak-anakku...
رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا
رَضِتُ بِااللهِ رَبَا وَبِالْاِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيَا وَرَسُوْلاَ رَبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًـاوَرْزُقْنِـيْ فَهْمًـا
🕗08:00-09:00
Setelah sarapan, berdo'a dan menyiapkan tempat belajarmu... cobalah kamu praktikah salah satu permainan tradisional dibawah ini ya! carilah permainan yang bahannya tersedia di rumahmu!
Setelah sarapan, berdo'a dan menyiapkan tempat belajarmu... cobalah kamu praktikah salah satu permainan tradisional dibawah ini ya! carilah permainan yang bahannya tersedia di rumahmu!
Permainan Benthik dari Yogyakarta
Cingciripit dari Jawa Barat
Gobak Sodor dari Jawa Tengah
🕘09:00-12:00
Bacalah teks pada halaman 52-54
Kami Berbeda, namun Kami Bekerja Sama
Matahari
belum tinggi ketika Edo, Dayu, dan teman-temannya bermain di halaman
sekolah. Ada yang bermain lompat karet, ada yang bermain Petak Jongkok,
ada yang bermain Congklak di selasar kelas, dan sebagian lagi ikut dalam
permainan Rangku Alu.
Edo, Dayu, Siti, Udin,
Beni, dan Lani memilih ikut permainan Rangku Alu bersama beberapa teman
lain. Mereka memang lebih suka dengan permainan olah tubuh di luar
ruangan.
Baru beberapa hari yang
lalu, teman baru mereka, Yanes yang memperkenalkan permainan ini. Yanes
berasal dari Alor, Nusa Tenggara Timur. Permainan yang menggunakan
tongkat bambu ini adalah permainan anak yang digemari di sana. Edo,
Dayu, dan teman-teman di SD Nusantara senang sekali mengenal permainan
baru ini.
“Seru dan menantang!” kata mereka.
Anak-anak
di SD Nusantara justru gembira menyambutnya. Perbedaan warna kulit,
adat, kebiasaan, bahasa, atau agama tidak mereka anggap sebagai masalah.
Semua akrab bermain bersama. Pernah sekali waktu, ketika Edo bercanda
akrab dengan Siti dan Dayu, Hendra berkomentar, “Ih, Dayu, mau-maunya
kamu bermain dengan Edo yang berkulit hitam. Nanti kulitmu yang putih
tertular hitam, lho!” ejeknya.
“Ah, aku tak
pernah pusing dengan warna kulit, tak pernah pusing dengan asal daerah.
Aku dan Siti pun berbeda. Aku anak Bali, Siti anak Sumatra, tetapi kami
saling memahami. Pertemanan hanya butuh waktu untuk saling menyesuaikan.
Aku pun butuh waktu untuk menyesuaikan diri denganmu, Hendra.” Balas
Dayu tenang. Hendra pun terdiam. Sesungguhnya, ia juga tidak pernah
mengalami masalah dengan temannya yang berbeda asal.
Begitulah
gambaran keseharian di SD Nusantara. Anak-anak tetap rukun, bekerja
sama, dan bersatu, walaupun mereka berbeda-beda. Wawasan mereka semakin
kaya karena mengenal adat dan bahasa daerah lain. Semakin kaya dengan
bermain bersama aneka permainan tradisional.
Rangku Alu, Benthik, Gobak Sodor, atau Cingciripit menjadi perekat yang menyenangkan.
Jawab pertanyaan berikut berdasarkan teks!
- Apa saja perbedaan yang kamu temukan dalam cerita di atas?
- Apakah perbedaan menghalangi mereka dalam melakukan kerja sama? Jelaskan!
- Apa manfaat yang kita peroleh ketika mampu bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda?.
- Bagaimana sikap Edo dan kawan-kawan menyikapi perbedaan tersebut?
- Pernahkah kamu bekerja sama dengan teman-teman yang berbeda? Berikan contoh!
- Bagaimana kamu menyikapi perbedaan yang ada? Jelaskan!
- Jelaskan manfaat kerja sama dan persatuan dalam kehidupan sehari-hari!
🕐12:00
Setelah semua pekerjaan selesai, bereskan
kembali peralatan belajarmu!
Alhamdulillah pembelajaran telah selesai, sebelum belajar diakhiri marilah kita berdo'a
رَبَّنَا انْفَعْنَا بِمَاعَلَمْتَنَا الَّذِيْ يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا وَالْحَمْدُلِلّٰهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar